Kamis, 13 Agustus 2015

Proyek Pasar Tunjungan Makin Lambat

Baru Praproyek, DED Belum Dibuat

SURABAYA – Perencanaan revitalisasi Pasar Tunjungan masih berjalan lambat. Pada semester kedua ini, pembangunan pasar legendaris Surabaya itu baru memasuki praproyek. Bahkan, detail engeenering detail (DED) sampai saat ini masih belum dibuat.

Namun,sesuai desain yang disetujui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pada tahap pertama, pasar ini akan dibuat lima lantai. Direktur Teknik dan Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Zandi Ferryansah Hadi mengatakan, saat ini tahap praproyeknya masih memasuki penyusunan kerangka acuan kerja (KAK). Usai penyelesiaan KAK, pihak konsultan akan ditentukan hingga menghasilkan DED.

“Jadi, desain global telah kami ajukan. Dua desain yang kami tunjukkan. Bu wali telah memilih. Nah, baru desain itu yang akan kami detailkan. Kalau saat ini DED, ya, belum,” kata pria yang akrab disapa Ferry ini.

Namun,konsep Pasar Tunjungan itu telah ditentukan. Pada tahap pertama,ia menegaskan bahwa pembangunan dilakukan hingga lima lantai. Di lantai dasarnya akan dipakai sebagai tempat kongkow. Selain itu, pasar di Jalan Tunjungan ini akan mewadahi para pelaku usaha kecil menengah (UKM). Mulai dari konveksi hingga hasil kerajinan tangan. Selain itu, ada pul live musik yang akan disinergi dengan pengembangan kawasan Tunjungan.

Ada pula hall dan ruang publik. Meski secara garis besar berfungsi sebagai pusat perbelanjaan yang berkonserp pasar rakyat,Ferry memastikan bahwa pasar ini tidak akan kalah dengan mal yang berdiri megah di Tunjungan Plaza. “Kami tidak takut untuk dikatakan akan bagkrut dan kalah saingan. Sebab,pasar tradisonal ini memailiki keuatan tersendiri. Satu di antaranya adalah budaya tawar-menawar yang akan diutamakan,” kata Ferry.

Dia menyebutkan bahwa Pasar Pabean yang berdiri sejak 1803 ataupun Pasar Wonokromo yang berdiri tahun 1715. Sampai saat ini, pasar-pasar itu masih eksis dan tidak bangkrut termakan waktu. Sebab, pasar ini memiliki ciri khas, yakni, kekuatan pasar tradisonal. Terkait dana,Ferry mengiyakan, sampai saat ini, dana dari pemkot senilai Rp 10 miliar belum ada yang cair ke PDPS. Karena itu,pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk menalangi dana praproyek. “Kami tidak ingin ada polemik. Kami ingin pemkot lihat bahwa kami telah mulai bergerak dan perlahan dana akan cair,” ucapnya yakin.

Sementara itu, anggota DPRD Surabaya komisi B bidang perekonomian, Baktiono,mengatakan bahwa pasar ini harus segera dikebut. “Pemkot jangan setengahsetengah. Pasar ini bertahun-tahun diwacanakan untuk direvitalisasi. Tapi,sampai saat ini belum ada progres,” tegas politisi asal PDIP ini.Paling tidak, menurut dia, pada tahun ini revitalisasi harus segera dimulai.(ima/c2/iku)

Share this

0 Comment to "Proyek Pasar Tunjungan Makin Lambat"

Posting Komentar