Selasa, 13 Oktober 2015

Bisnis Batu Akik Mulai Menurun

Omzet Tinggal Rp 2 Juta Per Hari

SURABAYA – Beberapa bulan belakangan ini demam akik di Surabaya memang terasa. Beberapa pelaku bisnis batu akik dan batu mulia mendapatkan berkah dari booming hobi yang menghinggapi warga Surabaya tersebut. Saat ini kalangan pedagang merasakan bahwa omzet yang didapat mulai berkurang. Untuk menjaga agar bisnis tersebut tidak turun drastis, bahkan mati suri, salah satu caranya adalah kerap menggelar pameran.

“Sebenarnya, penggemar akik di Surabaya masih terbilang bagus jika dibandingkan dengan daerah lain. Sebab, di Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, dan sejumlah daerah malah sekarang trennya sudah habis dan tidak bisa lagi jualan di sana,” ujar pengelola Event Organizer (EO) Go Production, Yan Yufrial, di sela pemeran akik di BG Junction kemarin (12/10).



Menurut Yan, para perajin dan penjual akik dari Jakarta, Jawa Barat, dan berbagai daerah di Indonesia pun membidik segmen pasar di Surabaya. karena itu, hampir tiap digelar pameran, beberapa pedagang dari luar Surabaya hadir untuk ikut meramaikan.

Saat pameran digelar Go Production di BG Junction, ada 74 stan yang sebagian besar juga berasal dari luar Surabaya. Sejumlah peserta pameran juga membandingkannya dengan pameran-pameran sebelumnya. Omzet penjualan sekarang memang mulai turun. “Sekarang rata-rata hanya bisa transaksi Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dalam sehari. Padahal, saat awal-awal pameran seperti di pameran di Tunjungan Center, Hi-Tech Mall, dan beberapa lokasi lain, transaksi sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta dalam sehari,” papar Hendi Kari Sapto, penjual akik spesialis batu mani gajah.

Menurut Hengki, pemilik stan pameran yang memasarkan batu kimyang dari Bengkulu, dibandingkan dengan daerah lain, potensi pasar di Surabaya memang tetap bertahan meski penjualan memang berkurang. “Sekarang penjualannya hanya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dalam sehari. Di Surabaya penjualan masih bagus jika dibandingkan dengan daerah lain. Ada yang sudah mati,” paparnya.

Pengelola pameran juga harus bekerja ekstrakeras untuk menarik pengunjung dan menyemarakkan penjualan. Caranya, menyebar berbagai spanduk dan membagikan ribuan pamflet di berbagai lokasi. Termasuk menggelar beragam kontes batu akik dan batu mulia pada 15–17 Oktober mendatang. (rud/c1/hen)

Share this

3 Responses to "Bisnis Batu Akik Mulai Menurun"