Senin, 29 Februari 2016

Ducati Ingin Duetkan Marquez-Lorenzo

BOLOGNA–Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengungkapkan ketertarikan untuk menduetkan pembalap Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo dan Repsol Honda, Marc Marquez pada 2017. Kontrak kedua pebalap asal Spanyol tersebut akan habis pada akhir musim ini.



Pabrikan asal Italia itu memiliki dua riders yang kontraknya akan habis pada akhir musim ini, yakni Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone. Kendati demikian, Ciabatti tetap memuji mereka sebagai yang tercepat.

“Para pebalap kami sangat cepat, tapi jika Anda melihat di klasemen, ada empat pebalap yang lebih baik,” ucap Ciabatti mengutip Speedweek, kemarin (28/2) .

Manurut pria asal Italia tersebut apabila memilih kandidat yang terkuat untuk musim ini. Ia menyebutkan Lorenzo dan Marquez masuk ke dalam perburuan mereka karena sangat aneh tak memilih kedua pembalap tersebut.

“Jika Anda melihat pebalap yang bisa memenangi Kejuaraan Dunia dan dalam status tersedia, maka Anda akan mengatakan Lorenzo dan Marquez. Akan aneh untuk mengatakan kami tak tertarik,” tukas Ciabatti. (iol)

Kamis, 15 Oktober 2015

Terus Melaju, Toyota Kuasai Penjualan Mobil Penumpang

JAKARTA–Perlambatan ekonomi nasional bukan hanya berdampak terhadap penjualan kendaraan roda empat secara keseluruhan, tetapi juga membuat persaingan di setiap segmen kendaraan menjadi lebih ketat.

Menghadapi trend itu, Toyota memperkenalkan strategi Total Ownership Benefit (TOB) bagi pelanggan Avanza dan Veloz yang menjadi andalan Toyota di segmen Low Multi Purpose Vehicle (Low MPV).



“Ini bagian dari langkah perusahaan agar pelanggan lebih merasakan kenyamanan dan keamanan dengan Avanza dan Veloz yang dimiliki,” ujar Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo disela pameran Avanza dan New Veloz diJakarta, kemarin (14/10).

Menurutnya, lewat pendekatan TOB ini, Toyota yang baru saja meluncurkan Grand New Avanza dan Grand New Veloz pada Agustus lalu telah mendapat respon positif dari pelanggan.

Data Gaikindo mencatat disegmen low MPV, Grand New Avanza dan Grabd New Veloz terus bertahan sebagai mobil terlaris dikelasnya. Tercatat, sepanjang Januari-Agustus 2015, pangsa pasar Avanza naik menjadi 44,6 persen terhadap total penjualan di segmen penumpang dibandingkan periode yang sama pada 2014 yang hanya sebesar 40,2 persen.

Bahkan di bulan Agustus lalu, Toyota Avanza berhasil membukukan penjualan 16.344 unit dengan market share 49,7 persen. “Peningkatan pangsa pasar itu mengindikasikan bahwa dengan karakteristik sebagai real MPV atau mobil keluarga sesungguhnya, Avanza dan Veloz tetap bertahan sebagai pilihan terbaik dikelasnya,” imbuh Rahmat.

Kedua produk terbaru Toyota ini ditawarkan dengan mesin berteknologi dual VVTi, engine yang sejajar dengan kendaraan segmen di atasnya, yakni engine yang digunakan oleh sedan kelas medium seperti Toyota Altis dan Toyota Camry.

Selain lebih efisien, Avanza selama ini juga menjanjikan TOB yang dia kui lebih tinggi. Dari resalevalue, harga penjualan kembali Avanza untuk pemakaian 3 tahun berkisar antara 6-15 persen di atas kendaraan sejenis.

Dengan rentang harga Rp 198 juta-Rp 212 juta, pemilik Grand New Avanza bisa mendapat keuntungan tambahan sekitar Rp 16 juta sampai Rp 37 juta dari resale value ini, dibandingkan mobil disegmen yang sama.

Rahmat optimis, kehadiran Grand New Avanza dan Grand New Veloz terbaru ini mampu membawa andalan Toyota di segmen low MPV ke posisi yang lebih tinggi di mata pelanggan. Seperti terlihat pada data penjualan tahun ini, selain mampu bertahan sebagai mobil terlaris di Indonesia, disaat pesaing mengalami penurunan market share, pangsa pasar Avanza terus bergerak ke atas. (mna/rif)

Selasa, 13 Oktober 2015

Bisnis Batu Akik Mulai Menurun

Omzet Tinggal Rp 2 Juta Per Hari

SURABAYA – Beberapa bulan belakangan ini demam akik di Surabaya memang terasa. Beberapa pelaku bisnis batu akik dan batu mulia mendapatkan berkah dari booming hobi yang menghinggapi warga Surabaya tersebut. Saat ini kalangan pedagang merasakan bahwa omzet yang didapat mulai berkurang. Untuk menjaga agar bisnis tersebut tidak turun drastis, bahkan mati suri, salah satu caranya adalah kerap menggelar pameran.

“Sebenarnya, penggemar akik di Surabaya masih terbilang bagus jika dibandingkan dengan daerah lain. Sebab, di Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, dan sejumlah daerah malah sekarang trennya sudah habis dan tidak bisa lagi jualan di sana,” ujar pengelola Event Organizer (EO) Go Production, Yan Yufrial, di sela pemeran akik di BG Junction kemarin (12/10).



Menurut Yan, para perajin dan penjual akik dari Jakarta, Jawa Barat, dan berbagai daerah di Indonesia pun membidik segmen pasar di Surabaya. karena itu, hampir tiap digelar pameran, beberapa pedagang dari luar Surabaya hadir untuk ikut meramaikan.

Saat pameran digelar Go Production di BG Junction, ada 74 stan yang sebagian besar juga berasal dari luar Surabaya. Sejumlah peserta pameran juga membandingkannya dengan pameran-pameran sebelumnya. Omzet penjualan sekarang memang mulai turun. “Sekarang rata-rata hanya bisa transaksi Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dalam sehari. Padahal, saat awal-awal pameran seperti di pameran di Tunjungan Center, Hi-Tech Mall, dan beberapa lokasi lain, transaksi sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta dalam sehari,” papar Hendi Kari Sapto, penjual akik spesialis batu mani gajah.

Menurut Hengki, pemilik stan pameran yang memasarkan batu kimyang dari Bengkulu, dibandingkan dengan daerah lain, potensi pasar di Surabaya memang tetap bertahan meski penjualan memang berkurang. “Sekarang penjualannya hanya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dalam sehari. Di Surabaya penjualan masih bagus jika dibandingkan dengan daerah lain. Ada yang sudah mati,” paparnya.

Pengelola pameran juga harus bekerja ekstrakeras untuk menarik pengunjung dan menyemarakkan penjualan. Caranya, menyebar berbagai spanduk dan membagikan ribuan pamflet di berbagai lokasi. Termasuk menggelar beragam kontes batu akik dan batu mulia pada 15–17 Oktober mendatang. (rud/c1/hen)

Jumat, 09 Oktober 2015

BII Finance Terbitkan Obligasi Rp 500 M

JAKARTA–Perlambatan ekonomi dalam beberapa kuartal terakhir memacu PT BII Finance Tbk untuk masuk pasar dengan menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp 500 miliar. Perusahaan di bawah Group Maybank Malaysia tersebut optimistis bahwa pasar tetap akan menyerap obligasi yang ditawarkannya.

“Ekonomi memang sedang melesu. Dengan fokus pada pembiayaan mobil baru, kami yakin bahwa investor akan melihat itu. Kami masih optimistis bahwa obligasi yang kami terbitkan bisa terserap pasar,” ujar Presiden Direktur BII Finance Alexander kepada pers di Jakarta kemarin (8/10).



Rencananya, BII Finance menerbitkan dua seri obligasi. Masing-masing berjangka tiga tahun dengan kisaran kupon 9,65–10,35 persen. Obligasi berjangka lima tahun ditawarkan dengan kisaran kupon 10,35–11,05 persen.

Alexander menerangkan bahwa pihaknya akan mencari pendanaan di pasar modal untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan di sektor pembiayaan. Langkah yang ditempuh adalah menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan total nilai Rp 5 triliun dan tahap pertama senilai Rp 500 miliar.

Menurut Alexander, setelah dikurangi biaya emisi, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi akan digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan. Obligasi yang ditawarkan memiliki jaminan sekurang-kurangnya 50 persen dari pokok obligasi.

Alexander berharap, penerbitan obligasi bisa menggaet investor domestik. Sebab, rentang kupon bunga yang ditawarkan masih masuk dalam obligasi yang diperjualbelikan di pasar modal tanah air. “Karena ini obligasi rupiah, mayoritas investor biasanya datang dari domestik. Sasaran obligasi ini seperti perusahaan asset management, bank, dana pensiun (dapen), dan insurance, ” paparnay.

BII Finance membukukan pendapatan dari pembiayaan konsumen untuk periode enam bulan berakhir pada 30 Juni 2015 sebesar Rp 406,31 miliar atau 19,48 persen dari posisi pendapatan pembiayaan konsumen pada periode yang sama 2014 sebesar Rp340,079 miliar.

Alex mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen ini sejalan dengan peningkatan frekuensi pembayaran sepanjang periode enam bulan. (mna/c1/rif)

Senin, 05 Oktober 2015

Penjualan Mobil Premium Diprediksi Tumbuh Terbatas

SURABAYA – Penjualan mobil dengan segmen khusus yang membidik masyarakat kelas atas diprediksi tetap tumbuh. Kondisi itu diperkirakan terjadi hingga akhir tahun kendati secara umum kondisi perekonomian terus dihantui perlambatan.

Optimisme para pelaku pasar tersebut tidak lepas dari kondisi penjualan sampai triwulan ketiga tahun ini. Penjualan mobil dengan harga di atas Rp 1 miliar masih diminati pasar di segmen masyarakat kelas atas. “Kami tetap optimistis bahwa masih ada pasar di segmen itu (kelas atas, Red). Meski memang ada sedikit perlambatan, kami optimistis bahwa penjualan akan tetap tumbuh,” ungkap Sales Manager PT Plaza Garansindo Wahyu Priambodo kepada Radar Surabaya  kemarin (4/10).


Wahyu menuturkan bahwa penjualan mobil segmen kelas atas masih memiliki komunitas dan pasar tersendiri. Beberapa pelanggan atau calon pembeli tidak terpengaruh kondisi perekonomian secara langsung.

“Memang saat dolar Amerika Serikat (USD) naik, calon pembeli memilih untuk menunggu kondisi USD stabil atau ada yang menunda pembelian. Ada juga yang tetap melakukan pembelian,” kata Wahyu. Hanya, dia enggan menyebutkan market share mobil premium tersebut secara nasional maupun per provinsi.

Segmen mobil tertentu dengan harga di atas Rp 2 miliar malah memiliki banyak peminat. Sementara mobil premium seharga Rp 12 miliar juga memiliki pasar sendiri. Sebut saja Dodge Viper SRT 8.4 yang dibanderol seharga Rp 12 miliar telah terjual. “Mobil itu sudah dibeli orang Jakarta,” ujar salah satu sales yang menjaga stan mobil tersebut. (rud/c1/rif)

Jumat, 02 Oktober 2015

RONALDO TOREHKAN DUA REKOR

MALMO–Dua gol Ronaldo ke gawang Malmo FF membawanya masuk dalam buku rekor di Liga Champions. Cristiano Ronaldo tercatat telah melesakkan 501 gol sepanjang karir profesionalnya sebagai pesepak bola hingga detik ini.

Dua gol tambahan dilesakkannya pada dini hari tadi, kala dirinya membawa Real Madrid menang 2-0 atas tuan rumah Malmo FF. Dari 501 gol tersebut, sebanyak 323 di antaranya diciptakan Ronaldo untuk Madrid dan sumbangsih sebanyak 118 gol buat Manchester United.


Tim nasional Portugal juga kebagian jatah gol Ronaldo. Sebanyak 55 gol dicetaknya ke gawang lawan. Sedangkan, sisanya tercipta saat pemain 30 tahun itu masih berseragam Sporting Lisbon. Selain itu, Ronaldo juga sukses menyamai rekor gol Raul Gonzalez yang tercatat menyentuh angka 323 gol. Bedanya, rival Lionel Messi itu membutuhkan 308 pertandingan untuk bisa sampai ke titik tersebut. Sementara, Raul membutuhkan hingga 741 laga. Butuh satu gol lagi buat Ronaldo untuk memecahkan rekor tersebut.

Sementara, di Liga Champions, koleksi gol Ronaldo mengungguli torehan Raul dengan 67 gol yang telah dilesakkannya sejauh ini. Dia memimpin satu gol dari legenda hidup Real Madrid tersebut.

Dalam urusan mencetak dua gol dalam satu laga, Ronaldo juga bisa mengungguli Messi. Sebab, pemain Portugal itu sukses melesakkan dua gol dalam 22 pertandingan Liga Champions, satu pertandingan lebih banyak dari pemain Barcelona itu, yang saat ini berkutat dengan masalah cedera.

Sementara, bagi Real Madrid, kemenangan itu memantapkan Madrid di puncak klasemen grup A. Armada Rafael Benitez bertengger di pucuk dengan raihan enam poin. Mereka unggul selisih gol atas Paris Saint-Germain. (pas/c2/rak)

Selasa, 22 September 2015

Hewan Kurban di Surabaya Dijamin Aman

Distan Tak Temukan Penyebaran Anthrax

SURABAYA–Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) sejumlah tempat penjualan hewan kurban di Kota Pahlawan kemarin (21/9). Beberapa tempat penjualan hewan kurban yang disidak tersebut, antara lain, berada di kawasan Mulyosari.

Dalam sidak itu, distan menganggap kondisi kesehatan sapi di Jatim masih berstatus aman karena belum ditemukan penyakit mematikan seperti anthrax di tubuh hewan tersebut. Dari sidak tersebut, distan hanya menemukan penyakit ringan, seperti mata belekan, kaki lecet, dan mencret.

Penyakit penyakit itu dianggap masih umum ditemukan di hewan dan penyebabnya bukan virus. ”Kebanyakan disebabkan proses pengiriman dari daerah asal menuju Surabaya. Tapi, ini masih kesimpulan pertama. Kami akan terus keliling untuk melakukan pemeriksaan, ” kata Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kota Surabaya Joestamadji.


Petugas distan tidak melakukan pemeriksaan hewan kurban sendiri. Mereka didampingi petugas penyuluh lapangan (PPL) dan pihak dari Fakultas Kesehatan Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Surabaya.

Joestamadji menuturkan bahwa sidak dilakukan di titik-titik atau stan penjualan hewan kurban yang tersebar di seluruh Kota Surabaya. Dia mengungkapkan belum mengantongi infor masi tentang jumlah sapi atau kambing yang dijual untuk Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban tahun ini. Dia memperkirakan bahwa jumlah hewan kurban yang dijual di Surabaya pada tahun ini tak jauh berbeda dari sebelumnya.

”Ini data tahun lalu. Kurang lebih sama untuk tahun ini. Yakni, terdapat 28 kecamatan dengan 177 pedagang serta hewan kurban yang terdiri atas 10 ribu kambing dan 2.600 sapi, ” terangnya. Dia menjelaskan bahwa jumlah lokasi penyembelihan juga tidak jauh berbeda dari tahun lalu. Terdapat 170 lokasi yang bisa melakukan penyembelihan 4.000 kambing dan 1.600 sapi.

Sementara itu, Kabid Peternakan Distan Surabaya Meita Irene Wowor mengatakan bahwa selama sidak di Mulyosari tersebut, pihaknya hanya menemukan hewan kurban yang pilek dan mencret. Tindakan yang diberikan ke hewan hewan tersebut adalah memberikan vitamin dan antibiotik.

Meita menjamin bahwa sampai saat ini, hewan kurban yang dijual di wilayah Surabaya masih sehat. Selama sidak yang telah dilakukan di beberapa tempat, belum ada sapi yang mengidap penyakit berbahaya seperti anthrax.

” Anthrax adalah jenis penyakit sapi yang disebabkan oleh spora bakteri yang dapat bertahan selama 100 tahun. Makanya, jika ada hewan mati karena anthrax, harus dikubur sedalam-dalamnya, ” paparnya.

Hewan kurban yang dijual di Surabaya dipastikan aman karena berasal dari daerah sekitar yang masih masuk wilayah Jawa Timur. Diantaranya, Mojokerto, Kediri, Trenggalek, dan Tuluagung. Daerah yang dinilai rawan penyebaran anthrax adalah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). ”Daerah daerah di luar Jatim yang saya sebutkan tersebut belum dinyatakan bebas anthrax, ” kata Meita. (dia/c1/jay)